pernahkah sampeyan di jalan ketika menyeberang jalanan yang ramai,tapi tak ada yang membantu kecuali seorang SUPELTAS alias Orang Biasa yang kerjanya mengatur jalan supaya orang2 bisa menyeberang,dan apakah sampeyan tahu bahwa SUPELTAS tidak DIGAJI dengan pekerjaannya dan hanya mau menerima uang dari kebaikan dan keikhlasan penyeberang jalan,,di SOLO ada orang seperti itu,di jalan desa KOMPLANG (perlimaan JOGLO ke barat) dimana sebuah jalan kecil antar desa yang ramai memotong jalan besar antar Kota,bisa dibayangkan seperti apa ramainya,dia berjaga dari pagi hingga sore tak kenal lelah,tanpa gaji pula,sanggupkah saudara??

seandainya saja kerjanya pak polisi bisa seikhlas itu dan sedisiplin,mungkin masyarakat akan benar2 menghormati dan menyebut pak polisi sebagai orang yang amanah,karena kalau dilapangan sendiri kebanyakan pak polisi kerjanya saat pagi saja,bagaimana di tempat sampeyan?

dan hari ini membaca koran Solopos lama di kolom sms pembaca,ada yang ganjil di hati,

siapa yang punya kewenanagan tersebut?sudah jelas,,,,nah yang membuat ganjil adalah sms dibawahnya,kemana sih pak polisi?

lha wong pak polisi sibuk disini,begemana mau mengatur jalan?

ini yang bicara murni aspirasi pembaca,bukan TMT atau orang2 buat,

sudah seharusnya pak polisi berbenah dan menunjukkan eksistensinya di jalan agar pamornya tidak semakin memburuk,,